Rumahku, tempat panggung sandiwara dan impianku berada

 

1.1 Arti keberadaan rumah untukku
       “Sebenarnya apa arti rumah untukmu?
       Rumah, tempatku melepas lelah Setelah menjalani kegiatan. Menjadikan tempat singgah yang aman dan nyaman di saat aku butuh perlindungan. Tetapi, tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk merasakan kenikmatan berada di rumah. Mereka di takdirkan oleh Tuhan untuk bertahan dari panasnya terik matahari dan hujan yang deras.
        “Lalu, apakah aku salah untuk memilih rumah sebagai tempat ternyaman?
        Banyak orang menyebutkan aku orang introvert karena aku selalu di rumah. Padahal, aku selalu di rumah karena ini tempah singgah yang aman dan nyaman untukku. Tempat di mana aku tau keberadaanku di dunia ini.
         “Kenapa kalian harus menghinaku? Introvert, apa salahnya itu. Ini adalah duniaku, apakah aku salah jika aku selalu di rumah?”
         Banyak orang bilang seperti itu kepadaku. Mungkin kamu juga pernah mengalaminya, padahal aku tidak iri dengan mereka yang selalu jalan-jalan di luar rumah bersama keluarga maupun teman. Karena aku tau ini rumahku dimana aku bertemu dan berada. Keberadaan diriku di mulai sejak aku lahir di rumah yang indah dan sederhana. Di mana siang menjadi teduh dan sejuk dan malam menjadi sunyi dan aman.
          “Bukankah kalian punya dunia kalian, ini duniaku. Rumahku, keluargaku, dan semua yang aku lihat.”
       Keberadaan rumahku telah memberikan arti kenapa aku hidup di dunia ini?, Dan kenapa aku harus memperjuangkan hidupku ini. Mimpiku, keluargaku, dan perjalanan hidupku berada di rumah singgah sekarang ini. Walaupun, di rumah selalu ada masalah dan bentakan oleh orang tuaku karena aku selalu di rumah. Itu bukan masalah besar bagiku, aku yang menjalani hidup ini, kenapa aku harus mendengarkan perkataan kedua orangtuaku yang membuatku down.
          “Ayah, ibu, apakah kalian membenci kalau aku selalu ada di rumah.”
         Kenapa? Apakah aku salah memilih rumahku sebagai tempatku melepas segalanya. Apakah aku tidak berhak mendapatkan itu. Ini aku, ayah, ibu, kenapa kalian semua selalu membentakku. Hanya karena aku selalu di rumah tidak seperti orang lain yang selalu jalan-jalan dan bermain di luar rumah.
         “Arti rumah untukku adalah semua yang telah terjadi di dalamnya, seperti kenangan yang tak terlupakan. Bahkan, mimpi ku yang aku dirikan selama ini di rumah sederhana dan aman menjadikan ku mengerti, bagaimana rasanya jika tidak memiliki rumah? Apa gunanya diriku tanpa rumahku?”
2.1 Apa gunanya diriku tanpa rumah
        ~ Bersyukur atas nikmat Tuhan yang telah memberikan rumah untuk berlindung untukku ~
      Tidak semua mendapatkan kesempatan yang sama, bisa berada di rumah adalah nikmat Tuhan yang sangat besar. Tanpa welas asihnya mungkin kita masih berada di pinggiran jalan, bawah jembatan, bahkan di tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, bersyukur atas nikmat yang telah di berikan Tuhan sangatlah penting. Karena dengan bersyukurlah kita dapat menghargai pemberian yang di berikan Tuhan kepada kita.
           ~ Rumahku tempat melepas lelah dan letih setelah diriku seharian beraktivitas ~
         Tidak ada tempat ternyaman untuk melepas lelah dan letih seperti rumah. Rumahlah yang membuatku kembali semangat di pagi harinya untuk menjalani kegiatan, tempatnya yang aman, sejuk, teduh membuatku releks dari beban seharian aku beraktivitas. Banyak orang yang melepas lelah dan letih mereka di tempat obyek wisata seperti pantai, gunung, taman dan sebagainya. Tapi, aku tetap memilih rumah sebagai tempatku menaruh keluh kesah ku agar aku bisa menghargai betapa pentingnya rumah untukku.
         ~ Rumahku? Itu sangatlah penting bagiku, Karena di sanalah keluargaku berada ~
            Mungkin aku masih menjadi orang yang beruntung di dunia ini, masih bisa berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah yang hangat. Tidak semua orang merasakan itu. Tapi, juga tidak semua orang mengerti tentang itu. Contohnya, rumah adalah tempat keluargaku berkumpul dan saling bercerita bersama. Zaman sekarang ini terutama anak muda lebih mencintai teman yang mereka temui dari pada keluarga. Padahal, teman itu hanya singgah sementara lalu pergi entah kemana. Bersama keluargalah kita dapat terus mempererat hubungan antara orang tua dan anak di rumah tercinta.
       ~ Apa sih pentingnya Rumah untukmu? ~
        Kamu harus tau bahwa rumah adalah tempat yang selalu kamu singgahi setiap hari. Apapun kondisi rumahmu entah itu kotor, buruk, maupun tidak megah seperti orang lain. Ingatlah! Itu tetap rumahmu, jika kamu tidak mencintai rumahmu setidaknya hargai rumahmu, seperti membersihkan dan memperbaikinya agar di pandang oleh orang lain enak. Jika kamu tidak tau harus memulai dari mana, lihatlah sekelilingmu! Ada sampah tidak? Ada kotoran tidak? Kalau memang ada, segera bersihkan jangan mendengarkan kata orang lain yang membuat kamu insecure.
       ~ Diriku tanpa rumah? Bagaimana jadinya. ~
        Ada banyak orang yang selalu mengeluh tentang rumah mereka. Sedangkan aku selalu bertanya-tanya kepada kehidupanku, bagaimana jika aku tidak memiliki rumah untukku singgah? Itu pasti berat, mimpiku, keluargaku, memoriku, mungkin tidak akan ada di dalam perjalanan hidupku di dunia. Oleh karena itu, rumah sangat penting bagiku karena ia adalah tempat untuk segalanya dalam hidupku seperti, bertemu keluarga, berteduh dari terik matahari dan hujan, makan bersama dan masih banyak lagi. Aku masih terus membayangkan bagaimana diriku tanpa rumah? Akankah aku akan menyerah dalam kehidupan ini.
       ~ Menyerah karena tidak ada rumah, memang pernah? ~
       Pernah merasa kehilangan rumah karena sebab apapun tidak? Lalu apa yang kamu lakukan di saat posisi itu, pasti berat bukan. Tangisan tanpa henti hingga membuat hati ingin menyerah merupakan suatu pertanda bahwa rumah merupakan segalanya untukmu. Aku pernah berada di posisi di mana kehilangan rumah adalah akhir perjalanan untukku. Padahal, rumah hanyalah bangunan yang terbuat dari bahan-bahan material yang bercampur menjadi kesatuan yang padu. Tetapi, ia sangat berarti untukku. Rumah telah melekat di dalam diriku, tangisan, kesepian, kesakitan, hinaan, dan kehilangan selama ini rumahlah yang menjadi saksi pahit kehidupanku. Rumah juga tempat mimpi dan sandiwara kehidupan ku berjalan, tanpa rumah mungkin diriku tidak ada di buku sejarah.
1.2 Panggung sandiwara dan mimpiku berada di rumah pertamaku
        “Pernah nggak kamu melihat orang tua sedang bertengkar, atau kamu melihat pertengkaran antara anak dengan orang tua?”
      Pastinya kamu pernah melihatnya bukan, pertengkaran antara anak dengan orang tua adalah hal yang biasa terjadi. Sebab banyak faktor yang menimbulkan pertengkaran tersebut terjadi. Entah faktor luar maupun faktor dari dalam. Oleh karena itu, rumah yang begitu sunyi belum tentu tidak ada suaranya. Hanya saja, di dalam keluarga tersebut sedang dalam keadaan baik-baik saja. Panggung sandiwara yang saya sebutkan di sini adalah “drama”. Pernah donk melihat drama di tv, pernah terpikirkan tidak bahwa drama di tv kadang sama seperti kehidupan kita di rumah. Sehingga, membuat suasana rumah menjadi tegang dan mencekam.
    “Dulu aku tidak tau apa mimpiku, tapi sekarang sudah jelas di depan mata”
      Mimpi itu tidak sekedar muncul begitu saja, karena butuh hasrat dan tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Mimpi bisa keluar kapanpun dan dimanapun tergantung kamu kapan mau memulainya.
    “Bagaimana mimpi bisa muncul hanya di rumah?”
    Pastinya, untuk memunculkan mimpi dalam diri itu tidaklah mudah apalagi di rumah. Banyak faktor penghambat yang muncul seperti, faktor keuangan, faktor ekonomi, faktor kesehatan dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut bisa membuat mimpi tidak bisa muncul. Sehingga, kehidupan kamu belum memiliki tujuan dan goals yang ingin di capai.
   “Lalu, bagaimana caranya supaya aku bisa memunculkan mimpiku di rumah?
       Sebenarnya perlu kesabaran yang tinggi, karena di saat kamu berproses pasti ada yang membuat kamu jatuh bukan?. Oleh karena itu, jika kamu tidak memiliki prinsip yang selalu kamu pegang mungkin kamu akan jatuh bersama omongan mereka. Rumah memang tempat yang nyaman untuk berlindung tapi di rumah bukan tempat berlindung dari perkataan manusia. Cari moment di mana kamu bisa merenung sendirian di rumah, agar potensi dan mimpi bisa muncul dari dalam dirimu.
         Dengan demikian, rumah merupakan hal segalanya di dalam kehidupan. Bukan berati kita harus bergantung kepada rumah untuk kehidupan kita. Tidak ya, karena rumah dalam hal segalanya untuk kehidupan adalah di mana di saat kita lelah, letih, capek, banyak rintangan. Rumah, bisa menjadi tempatmu untuk membuang segala lelah lesuh mu. Oleh karena itu, mungkin kita mengganggap bahwa rumah hanyalah bangunan biasa. Padahal, rumah adalah tempat yang dapat menjadi pelindungmu. Oleh karena itu, ayo jaga kebersihan lingkungan rumahmu dengan penuh tanggung jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

M-Syariah: Wujudkan Aksi Menabung di Satu Genggaman dengan Ribuan Kebaikan

Pengalaman seru bersama gojek untuk perubahan baru